Friday, January 6, 2012

makna intuisi begitu luasnya, namun sebagian besar berkonotasi negatif

Intuisi merupakan suatu kemampuan/keahlian/kemampuan untuk bisa merasakan bahkan mengetahui sesuatu peristiwa yang akan terjadi. Dengan kata lain intuisi bisa dikatakan sebagai firasat. Intuisi berbeda dengan meramal. Intuisi muncul tanpa direncanakan terlebih dahulu dan intuisi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh semua orang seperti merasakan sesuatu hal akan terjadi. Sedangkan meramal, harus direncanakan terlebih dahulu obyeknya dan kemampuan meramal tidak dimiliki oleh semua manusia seperti cara membaca pikiran orang lain.

Adapun kadar intuisi setiap orang berbeda-beda, kaum wanita cenderung memiliki intuisi yang lebih peka bila dibandingkan dengan kaum pria. Mengapa demikian? Karena wanita sering menggunakan perasaannya dalam kehidupan sehari-hari bila dibandingkan dengan memakai rasionya. Sehingga banyak dari para psikolog yang melakukan penelitian terhadap masalah intuisi, seberapa akurat intuisi seseorang terhadap sesuatu yang akan terjadi?
Malcolm Gladwell, penulis buku “Blink :The Power of Thinking without Thinking” menyatakan bahwa makna intuisi begitu luasnya, namun sebagian besar berkonotasi negatif.
Seorang psikolog dari University of Massachusetts, Seymour Epstein mengembangkan Cognitive experiential self theory. Ia menjelaskan bahwa ketika kita mempelajari sesuatu secara sadar, kita juga mempelajari hal-hal lain, tanpa kita sadari. Intuisi hanyalah hal-hal yang kita pelajari tanpa kita sadari bahwa kita mempelajarinya. Kadang intuisi sangat berguna, namun kadang juga tidak. Sebagai contoh saja, seseorang yang terbiasa belajar menyukai dan mempercayai dalam berhubungan dengan orang lain tentu akan mempunyai Intuisi sosial yang sangat berlainan dengan seseorang yang sudah terbiasa belajar merasa takut dan tidak percaya pada orang lain.
Lain halnya dengan Gillovich, pengarang “What We Know What Isn’t So”. Menurutnya, Intuisi seseorang datang dari kenginan untuk menemukan pola-pola dan hubungan terhadap suatu kejadian dan bagaimana seharusnya bersikap nantinya. Gillovich menyebutkan bahwa manusia memilki dua sistem berpikir. Sistem pertama adalah sistem intuitif, yang berakar dari pengalaman pribadi yang dibumbui dengan emosi dan ketertarikan terhadap situasi. Sistem yang kedua lebih menekankan pada logika, analisa, dan pengambilan keputusan yang paling rasional.

0 comments:

Post a Comment