Intuisi
merupakan suatu kemampuan/keahlian/kemampuan untuk bisa merasakan
bahkan mengetahui sesuatu peristiwa yang akan terjadi. Dengan kata lain intuisi bisa dikatakan sebagai firasat. Intuisi
berbeda dengan meramal. Intuisi muncul tanpa direncanakan terlebih
dahulu dan intuisi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh semua orang
seperti merasakan sesuatu hal akan terjadi. Sedangkan meramal, harus
direncanakan terlebih dahulu obyeknya dan kemampuan meramal tidak
dimiliki oleh semua manusia seperti cara membaca pikiran orang lain.
Adapun kadar intuisi setiap orang
berbeda-beda, kaum wanita cenderung memiliki intuisi yang lebih peka
bila dibandingkan dengan kaum pria. Mengapa demikian? Karena wanita
sering menggunakan perasaannya dalam kehidupan sehari-hari bila
dibandingkan dengan memakai rasionya. Sehingga banyak dari para psikolog
yang melakukan penelitian terhadap masalah intuisi, seberapa akurat
intuisi seseorang terhadap sesuatu yang akan terjadi?
Malcolm Gladwell, penulis buku “Blink :The Power of Thinking without Thinking” menyatakan bahwa makna intuisi begitu luasnya, namun sebagian besar berkonotasi negatif.
Seorang psikolog dari University of
Massachusetts, Seymour Epstein mengembangkan Cognitive experiential self
theory. Ia menjelaskan bahwa ketika kita mempelajari sesuatu secara
sadar, kita juga mempelajari hal-hal lain, tanpa kita sadari. Intuisi
hanyalah hal-hal yang kita pelajari tanpa kita sadari bahwa kita
mempelajarinya. Kadang intuisi sangat berguna, namun kadang juga tidak.
Sebagai contoh saja, seseorang yang terbiasa belajar menyukai dan
mempercayai dalam berhubungan dengan orang lain tentu akan mempunyai
Intuisi sosial yang sangat berlainan dengan seseorang yang sudah
terbiasa belajar merasa takut dan tidak percaya pada orang lain.
Lain halnya dengan Gillovich, pengarang
“What We Know What Isn’t So”. Menurutnya, Intuisi seseorang datang dari
kenginan untuk menemukan pola-pola dan hubungan terhadap suatu kejadian
dan bagaimana seharusnya bersikap nantinya. Gillovich menyebutkan bahwa
manusia memilki dua sistem berpikir. Sistem pertama adalah sistem intuitif,
yang berakar dari pengalaman pribadi yang dibumbui dengan emosi dan
ketertarikan terhadap situasi. Sistem yang kedua lebih menekankan pada
logika, analisa, dan pengambilan keputusan yang paling rasional.
0 comments:
Post a Comment