Assalamualaikum
Anakku yang kusayangi....
Pada suatu saat di kala kamu
menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah
mengerti aku.
Anakku yang kusayangi….
Pada suatu saat di kala kamu
menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua,
cobalah berlaku sabar dan cobalah
mengerti aku.
Jika banyak makanan yang tercecer di
kala aku makan…,
jika aku mendapat kesulitan
mengenakan pakaianku sendiri…, sabarlah !Kenanglah saat-saat di mana aku
meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu,
ketika kau masih kecil.
Jika aku mengulang mengatakan hal
yang sama berpuluh kali,
jangan menghentikanku !
Bersabarlah mendengarkan aku!
Ketika kau kecil,
kau selalu memintaku membacakanmu
cerita yang sama berulang-ulang,
dari malam yang satu ke malam yang
lain hingga kau tertidur,
dan aku lakukan itu untukmu!
Jika aku enggan mandi atau
membutuhkanmu untuk memandikanku, jangan memarahiku, dan jangan katakan
kepadaku bahwa itu memalukan!
Ingatlah berapa banyak pengertian
yang kuberikan padamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.
Jika aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku! Beri aku
waktu lebih banyak untuk mengerti!
Renungkanlah bagaimana aku dengan
sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat kecilmu.
Jika terkadang aku menjadi pelupa
dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk
mengingat dan jika aku gagal melakukannya, jangan sombong dan memarahiku,
karena yang penting bagiku adalah… aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.
Jika aku tak mau makan, jangan paksa
aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan
kapan aku tidak lapar.
Bersabarlah terhadapku….
Ketika kakiku tak lagi mampu
menyangga tubuhku,
untuk bergerak seperti
sebelumnya…,
bantulah aku dengan cara yang sama
ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah
pertamamu.
Pada suatu saat nanti, ketika aku
katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…,
ketika aku ingin mati…, jangan
marah…!
Karena pada saatnya nanti kau juga
akan mengerti.
Cobalah untuk mengerti bahwa pada
usia tertentu,
kita tidak benar-benar “hidup” lagi,
kita hanya “tidak mati”.
Suatu hari kelak kau akan mengerti
bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang
terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu
kelak.
Aku mengajarimu banyak hal…,
cara makan yang baik…,
cara berpakaian yang baik…,
berperilaku yang baik…,
bagaimana menghadapi problem dalam
kehidupan….
Kau tak usah merasa sedih, tidak
beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah
bertambah tua.
Kau harus ada di dekatku, mencoba
mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang
aku lakukan pada saat kau lahir.
Bantulah aku untuk berjalan,
bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Satu hal yang membuatku
harus berterima kasih padamu adalah senyum dan cintamu padaku.
Aku mencintaimu, Anakku …..
Ayahmu, ibumu
dikutip dari berbagai sumber ^_^
birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)
ReplyDelete