• Tentang Yahoo
    Tentang Yahoo
    14/11/2011 - 0 Comments

    Yahoo! Inc. merupakan sebuah perusahaan publik Amerika dengan kantor pusat…

  • Guru dan Dosen Tidak Harus Sarjana
    Guru dan Dosen Tidak Harus Sarjana
    26/08/2014 - 0 Comments

    JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mencari…

  • Cara Daftar Dan Menggunakan Skype Dikomputer
    Cara Daftar Dan Menggunakan Skype Dikomputer
    04/01/2012 - 0 Comments

    Cara Daftar Dan Menggunakan Skype dikomputer sangatlah gampang sekali karena…

  • makna intuisi begitu luasnya, namun sebagian besar berkonotasi negatif
    makna intuisi begitu luasnya, namun sebagian besar berkonotasi negatif
    06/01/2012 - 0 Comments

    Intuisi merupakan suatu kemampuan/keahlian/kemampuan untuk bisa merasakan…

  • Bahasa Indonesia Dipergunakan di Bandara Narita Jepang
    Bahasa Indonesia Dipergunakan di Bandara Narita Jepang
    07/02/2014 - 0 Comments

    Bandara Internasional Narita Tokyo mulai Maret mendatang menggunakan brosur…

  • KATA-KATA BIJAK PARA FILOSOF YUNANI
    KATA-KATA BIJAK PARA FILOSOF YUNANI
    06/01/2012 - 0 Comments

    Phytagoras • Phytagoras berkata,”jika engkau ingin hidup senang ,maka hendaklah…

Tuesday, November 1, 2011

Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia

Tahap Perkembangan Hidup Manusia

Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial.
Ericson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan dilalui oleh manusia.

Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)

* Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan
* dari lahir sampai usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar dalam hidup.
* bayi sangat tergantung dari pengasuhan
* Jika anak berhasil membangun kepercayaan, dia akan merasa selamat dan aman dalam dunia.

Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame and doubt)
· Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun
* masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan besar dari pengendalian diri.
* latihan penggunaan toilet adalah bagian yang penting
* Kejadian-kejadian penting lain meliputi pemerolehan pengendalian lebih yakni atas pemilihan makanan, mainan yang disukai, dan juga pemilihan pakaian.
* Anak yang berhasil melewati tingkat ini akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak berhasil akan merasa tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.

Tahap 3. Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah (Guilt)

· Terjadi pada usia 3 s/d 5 tahun.
· masa usia prasekolah mulai menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia melalui permainan langsung dan interaksi sosial lainnya.

· Anak yang berhasil dalam tahap ini merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang lain. Adanya peningkatan rasa tanggung jawab dan prakarsa.
· Mereka yang gagal mencapai tahap ini akan merasakan perasaan bersalah, perasaan ragu-ragu, dan kurang inisiatif.
· Erikson yakin bahwa kebanyakan rasa bersalah dapat digantikan dengan cepat oleh rasa berhasil.

Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)
· Terjadi pada usia 6 s/d pubertas.
· Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.
· Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tua dan guru membangun peasaan kompeten dan percaya dengan ketrampilan yang dimilikinya.
· Anak yang menerima sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu akan kemampuannya untuk berhasil.
· Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman baru.
· Ketika beralih ke masa pertengahan dan akhir kanak-kanak, mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
· Permasalahan yang dapat timbul pada tahun sekolah dasar adalah berkembangnya rasa rendah diri, perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif.
· Erikson yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan ketekunan anak-anak.

Tahap 5. Identity vs identify confusion (identitas vs kebingungan identitas)
· Terjadi pada masa remaja, yakni usia 10 s/d 20 tahun
· Selama remaja ia mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya.
· Anak dihadapkan dengan penemuan siapa, bagaimana, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya
· Anak dihadapkan memiliki banyak peran baru dan status sebagai orang dewasa, pekerjaan dan romantisme
· Jika remaja menjajaki peran dg cara yang sehat dan positif maka identitas positif akan dicapai.
· Jika suatu identitas remaja ditolak oleh orangtua, jika remaja tidak secara memadai menjajaki banyak peran, jika jalan masa depan positif tidak dijelaskan, maka kebingungan identitas merajalela.
· bagi mereka yang menerima dukungan memadai maka eksplorasi personal, kepekaan diri, perasaan mandiri dan control dirinya akan muncul dalam tahap ini.
· Bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul rasa tidak aman dan bingung terhadap diri dan masa depannya.

Tahap 6. Intimacy vs isolation (keintiman vs keterkucilan)
· Terjadi selama masa dewasa awal (20an s/d 30an tahun)
· Erikson percaya tahap ini penting, yaitu tahap seseorang membangun hubungan yang dekat & siap berkomitmen dg orang lain.
· Mereka yang berhasil di tahap ini, akan mengembangkan hubungan yang komit dan aman.
· Erikson percaya bahwa identitas personal yang kuat penting untuk mengembangkan hubungan yang intim.
· Jika mengalami kegagalan, maka akan muncul rasa keterasingan dan jarak dalam interaksi dengan orang.

Tahap 7. Generativity vs Stagnation (Bangkit vs Stagnan)
· Terjadi selama masa pertengahan dewasa
· Selama masa ini, mereka melanjutkan membangun hidupnya berfokus terhadap karir dan keluarga.
· Mereka yang berhasil dalam tahap ini, maka akan merasa bahwa mereka berkontribusi terhadap dunia .
· Mereka yang gagal melalui tahap ini, akan merasa tidak produktif dan tidak terlibat di dunia ini.

Tahap 8. Integrity vs depair (integritas vs putus asa)
· Terjadi selama masa akhir dewasa
· cenderung melakukan cerminan diri terhadap masa lalu.
· Mereka yang tidak berhasil pada fase ini, akan merasa bahwa hidupnya percuma dan mengalami banyak penyesalan.
· Individu akan merasa kepahitan hidup dan putus asa
· Mereka yang berhasil melewati tahap ini, berarti ia dapat mencerminkan keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami.
· Individu ini akan mencapai kebijaksaan, meskipun saat menghadapi kematian.

Daftar Pustaka
Jhon W. Santrock, Life-Span Development, University of Texas at Dallas, 1995
Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Gunung Mulia, Jakarta, 1990
Sarlito W Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 2002
http://www.haveford.edu/psych/ddavis/p1099/erikson.stages.htm/.

Sumber: http://id.shvoong.com

0 comments:

Post a Comment